ABSTRAK
Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan awal
agar anak memperoleh kesiapan untuk mengikuti proses pendidikan selanjutnya.
Pendidikan awal ini, hendaknya meliputi, atau paling tidak meliputi dimensi
intelektual, emosional dan spiritual. Konsep kecerdasan spiritual ini secara
ilmiah dipelopori oleh Danah Zohar dan Ian Marshal. Sebagaimana diketahui
kecerdasan spiritual adalah kecerdasan tertinggi seseorang, bertujuan agar
manusia mencapai kebahagiaan hidup. Persoalannya bagaimana konsep kecerdasan
spiritual pada anak usia dini dan relasinya dengan pendidikan Islam.
Dengan
demikian, penelitian ini bertujuan menggali dan memahami lebih mendalam tentang
konsep kecerdasan spiritual anak usia dini dalam pendidikan Islam, yang
meliputi pengertian, tujuan, ciri-ciri, dan langkah-langkah menanamkan pada
anak usia dini. Selanjutnya, akan diketengahkan implikasinya bagi anak usia
dini dalam pendidikan Islam.
Penelitian
ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan filosofis. Data-data yang diperoleh akan dianalisis
secara deskriptif analitik, yaitu dengan cara melakukan analisis data yang ada
secara terus menerus. Dengan langkah-langkah analisis, (1) reduksi data yang
berkaitan dengan konsep kecerdasan spiritual, (2) penyajian data, setelah menyederhanakan
data yang masuk dengan cara mengambil intisari data, maka data disajikan sesuai
dengan pengelompokannya, dan (3) menarik kesimpulan dan verifikasi, hal ini
merupakan hasil dari proses sebelumnya. Kemudian data tersebut dianalisis implikasinya
bagi pendidikan anak usia dini dalam Islam.
Konsep kecerdasan spiritual dalam Islam, telah ada
jauh sebelum Danah Zohar dan ahli memproklamirkannya. Dalam Islam konsep
kecerdasan spiritual adalah hubungan dengan Allah swt, merupakan puncak dan
tujuan akhir dari semua kecerdasan. Konsep kecerdasan spiritual para ahli Barat
terkesan bersifat rasional, materialis,
sehingga bila dilihat dari kacamata Islam konsep tersebut hanya bagian dari
kecerdasan qalbiyyah. Sejalan dengan penemuan ahli Barat bahwa dalam
otak manusia terdapat ”titik Tuhan (God Spot)”, karena dalam Islam ketika
manusia berada dalam alam ruh manusia telah berjanji kepada Allah, bahwa Allah
sebagai Tuhan. Dapat diambil kesimpulan
bahwa kecerdasan spiritual itu adalah
sesuatu yang berkaitan dengan ruh,
semangat dan jiwa
religius serta memiliki
pola pemikiran tauhid (integralistik) serta
berprinsip hanya karena
Allah. Adapun ciri-ciri atau
karakteristik kecerdasan spiritual anak yaitu memiliki moral yang tinggi, dapat
memaknai aktivitas hidupnya secara luas, kesadaran diri yang tinggi, dan
lain-lain.
Langkah-langkah
yang harus diperhatikan orang
tua dalam pembinaan
kecerdasan spiritual pada anak
antara lain: jadilah “gembala
spiritual” yang baik untuk anak-anak, bantulah anak untuk merumuskan “misi”
hidupnya, ajarkan Alquran bersama-sama dan jelaskan maknanya dalam
kehidupan, ceritakan kisah-kisah
nabi dan rasul
serta kisah teladan
lainnya, libatkan anak dalam kegiatan-kegiatan ritual keagamaan, bacakan
puisi-puisi atau lagu-lagu yang spiritual dan inspirasional, bawa anak untuk
menikmati keindahan alam, ikut sertakan anak dalam kegiatan-kegiatan sosial dan
ajarkanlah anak untuk mencintai Allah.
Adapun implikasi kecerdasan spiritual (SQ) anak
dalam pendidikan Islam, antara lain, dapat membentuk generasi islami yang
diwujudkan dalam bentuk prilaku yang mulia dalam semua aktivitasnya, akan
melahirkan anak-anak yang bertanggungjawab (bertakwa), melatih anak-anak memiliki
keimanan kepada Allah yang kokoh, akan melahirkan anak-anak yang percaya diri
dan mengenal dirinya sendiri dan Allah sebagai Tuhannya.
Kata kunci: Kecerdasan spiritual, anak usia dini, dan pendidikan Islam.
he said wigs online,human hair wigs,cheap wigs,Lace Wigs,hair toppers,costume wigs,hair pieces for women,cheap wigs human hair,Lace Wigs check out the post right here
BalasHapus