Jumat, 24 Februari 2012

Konsep SQ pada PAUD


ABSTRAK

Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan awal agar anak memperoleh kesiapan untuk mengikuti proses pendidikan selanjutnya. Pendidikan awal ini, hendaknya meliputi, atau paling tidak meliputi dimensi intelektual, emosional dan spiritual. Konsep kecerdasan spiritual ini secara ilmiah dipelopori oleh Danah Zohar dan Ian Marshal. Sebagaimana diketahui kecerdasan spiritual adalah kecerdasan tertinggi seseorang, bertujuan agar manusia mencapai kebahagiaan hidup. Persoalannya bagaimana konsep kecerdasan spiritual pada anak usia dini dan relasinya dengan pendidikan Islam.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan menggali dan memahami lebih mendalam tentang konsep kecerdasan spiritual anak usia dini dalam pendidikan Islam, yang meliputi pengertian, tujuan, ciri-ciri, dan langkah-langkah menanamkan pada anak usia dini. Selanjutnya, akan diketengahkan implikasinya bagi anak usia dini dalam pendidikan Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan filosofis. Data-data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif analitik, yaitu dengan cara melakukan analisis data yang ada secara terus menerus. Dengan langkah-langkah analisis, (1) reduksi data yang berkaitan dengan konsep kecerdasan spiritual, (2) penyajian data, setelah menyederhanakan data yang masuk dengan cara mengambil intisari data, maka data disajikan sesuai dengan pengelompokannya, dan (3) menarik kesimpulan dan verifikasi, hal ini merupakan hasil dari proses sebelumnya. Kemudian data tersebut dianalisis implikasinya bagi pendidikan anak usia dini dalam Islam.
Konsep kecerdasan spiritual dalam Islam, telah ada jauh sebelum Danah Zohar dan ahli memproklamirkannya. Dalam Islam konsep kecerdasan spiritual adalah hubungan dengan Allah swt, merupakan puncak dan tujuan akhir dari semua kecerdasan. Konsep kecerdasan spiritual para ahli Barat terkesan bersifat rasional,  materialis, sehingga bila dilihat dari kacamata Islam konsep tersebut hanya bagian dari kecerdasan qalbiyyah. Sejalan dengan penemuan ahli Barat bahwa dalam otak manusia terdapat ”titik Tuhan (God Spot)”, karena dalam Islam ketika manusia berada dalam alam ruh manusia telah berjanji kepada Allah, bahwa Allah sebagai Tuhan. Dapat  diambil kesimpulan bahwa kecerdasan spiritual  itu adalah sesuatu yang berkaitan dengan ruh,  semangat  dan  jiwa  religius  serta  memiliki  pola  pemikiran  tauhid (integralistik)  serta  berprinsip  hanya  karena  Allah.  Adapun ciri-ciri atau karakteristik kecerdasan spiritual anak yaitu memiliki moral yang tinggi, dapat memaknai aktivitas hidupnya secara luas, kesadaran diri yang tinggi, dan lain-lain.
Langkah-langkah  yang  harus diperhatikan  orang  tua  dalam  pembinaan  kecerdasan  spiritual  pada  anak  antara lain: jadilah  “gembala spiritual” yang baik untuk anak-anak, bantulah anak untuk merumuskan “misi” hidupnya, ajarkan Alquran bersama-sama dan jelaskan maknanya dalam kehidupan,  ceritakan  kisah-kisah  nabi  dan  rasul  serta  kisah  teladan  lainnya, libatkan anak dalam kegiatan-kegiatan ritual keagamaan, bacakan puisi-puisi atau lagu-lagu yang spiritual dan inspirasional, bawa anak untuk menikmati keindahan alam, ikut sertakan anak dalam kegiatan-kegiatan sosial dan ajarkanlah anak untuk mencintai Allah.
Adapun implikasi kecerdasan spiritual (SQ) anak dalam pendidikan Islam, antara lain, dapat membentuk generasi islami yang diwujudkan dalam bentuk prilaku yang mulia dalam semua aktivitasnya, akan melahirkan anak-anak yang bertanggungjawab (bertakwa), melatih anak-anak memiliki keimanan kepada Allah yang kokoh, akan melahirkan anak-anak yang percaya diri dan mengenal dirinya sendiri dan Allah sebagai Tuhannya.

Kata kunci: Kecerdasan spiritual, anak usia dini, dan pendidikan Islam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar